• Home
  • About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Blog amanktani™

sekedar berbincang,berbagi pengalaman dan berbagi tutorial praktis

  • Beranda
  • Tips dan Trik
    • Internetan
    • Mobile corner
  • Coretan
    • Anek Dot
    • Renungan
    • Coretan Gue
    • Sebaiknya Elo Tau
  • Download
  • Contact Us
    • On Facebook
    • On Twitter
Home » renungan » gurat ketegaran abah

gurat ketegaran abah






Dunia bisa saja berhenti sejenak,detak waktu bisa saja bebalik memutar,namun tekad gigih bersama jiwa yg bersih tak boleh pupus bersamaan zaman yg semakin mencekik.



Amatilah dengan penghayatan photo diatas,nampak orang tua yang telah paruh baya tengah duduk sabar sembari menjaga jualan nya..

nampak wajah tegar tertoreh pada raut wajah beliau yg sudah dimakan usia,apa yang ia cari? apa yang ia ingin kan? tak lain ialah untuk mencari sesuap nasi untuk anak dan istrinya dgn cara yg halal.


sebuah niat yg begitu mulia disisi tuhan, coba bayangkan dengan hati yg sensitif. bagaimana jika hal ini terjadi pada orang tua kita,dia berjuang melawan terik matahari,deras air hujan,berteduh diantara pepohonan sedangkan perutnya meronta kelaparan,masih beruntung jika jualan nya ramai pembeli,kalau tidak ada peminat bagaimana?


sungguh kasihan duhai abah.


coba kita bayangkan kembali jika seandainya kita adalah anak yang hanya pandai memeras keringat orang tua,sedangkan orangtua kita bersusah payah dalam mencarikan ongkos buat penghidupan kita.


sungguh malang jika kita hanya pandai memeras keringat mereka.



Yaa Rabb, ampunilah mereka dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihi kami di masa kecil...
Ditulis oleh Nour Hartani, Selasa, 05 Juli 2011 - Rating: 4.5
Judul : gurat ketegaran abah
Deskripsi : D unia bisa saja berhenti sejenak,detak waktu bisa saja bebalik memutar,namun tekad gigih bersama jiwa yg bersih tak boleh pupus bersam...

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

4 komentar untuk "gurat ketegaran abah"

  1. Anonim5 Juli 2011 pukul 13.01

    Ungkapan yang bagus, ibu bilang bapak cuma mencoba bersikap tegarUngkapan yang bagus, ibu bilang bapak cuma mencoba bersikap tegar

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  2. Merliza5 Juli 2011 pukul 13.53

    semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua sebagai seorang anak yg sudah seharunyalah berbakti pada orang tua dan membahagiakan mereka :)

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  3. Nour Hartani5 Juli 2011 pukul 14.18

    kang yunan@ sebenarnya ibu juga bangsa yg tak pernah pupus asa dalam mengayomi anak nya kang..

    Wajah ibu tak jauh beda dengan wajah ayah/abah,mereka adalah pahlawan yg senantiasa tersenyum dalam terpaan badai kehidupana dalam mengayomi anak nya kang..

    Wajah ibu tak jauh beda dengan wajah ayah/abah,mereka adalah pahlawan yg senantiasa tersenyum dalam terpaan badai kehidupan

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  4. Nour Hartani5 Juli 2011 pukul 14.22

    mbak merliza@ iya mbak, semoga gambaran gambaran kehidupan sosial dapat membuka mata kita untuk selalu berbakti kepada kedua ortu kita..

    Makasih buat kunjungan nya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

follower

Label

  • anek dot (2)
  • coretan gue (9)
  • download (38)
  • internetan (49)
  • renungan (5)
  • sebaiknya ello tau (2)
  • tips dan trik (23)

komentar terakhir

Entri Populer

  • Download lagu Maher zain terbaru 2012
  • obat galau nan gokil tapi penuh makna
  • Opera mini gratis kartu XL
  • Download lagu Maher Zain Ramadan | 4 bahasa
  • Menambah Bahasa penulisan E71 | write language Qwerty
Copyright © 2013 - 2014 Blog amanktani™ - All Rights Reserved
Powered by Blogger